Tawuran Pelajar Sebagai Salah Satu Permasalahan Sosial


Permasalahan sosial yang akan saya bahas pada kesempatan ini, adalah mengenai tawuran antar pelajar. Tawuran antar pelajar merupakan salah satu permasalahan sosial yang sudah dianggap lumrah oleh masyarakat di Indonesia. Bahkan ada  sebuah pendapat yang menganggap bahwa tawuran merupakan salah satu kegiatan rutin dari pelajar yang menginjak usia remaja.
            Tawuran pelajar malah sering terjadi di kota-kota besar, yang seharusnya memiliki peradaban yang lebih maju, dari kota-kota lainnya. Para pelajar remaja yang sering melakukan aksi tawuran tersebut, lebih senang melakukan kegiatan perkelahian tersebut, dibanding mengikuti proses kegiatan belajar mengajar di sekolahnya. Tentunya hal ini juga berdampak buruk pada prestasi akademik siswa tersebut. Tawuran sudah menjadi kegiatan turun-temurun diantara para siswa yang sering melakukannya. Sehingga tidak heran bahwa banyak yang berpendapat tawuran sudah menjadi tradisi pada sekolah tertentu.   
            Tawuran antara pelajar saat ini sudah menjadi masalah yang sangat menganggu ketertiban dan kenyamanan lingkungan di sekitarnya. Saat ini, tawuran pelajar tidak hanya berlangsung di lingkungan sekitar sekolah saja, melainkan sudah banyak terjadi di tempat-tempat umum seperti, jalan raya, terminal bus, stasiun, halte, bahkan ada yang dilakukan di sekitar tempat ibadah seperti masjid, dan tak jarang menimbulkan kerusakan pada fasilitas umum. Penyimpangan pelajar ini menyebabkan pihak sekolah, guru dan masyarakat dibuat bingung dan takut bagaimana untuk menyelesaikannya, sehingga akhirnya harus melibatkan pihak kepolisian untuk menanganinya. Hal ini cukup beralasan karena senjata yang biasa dibawa oleh pelajar-pelajar yang dipakai pada saat tawuran, bukanlah senjata biasa lagi. Pada akhir-akhir ini sudah tidak mengandalkan tangan kosong lagi, melainkan menggunakan alat bantu yang ada sekitarnya, seperti batu & kayu. Mereka juga tidak segan-segan menggunakan senjata-senjata tajam seperti, clurit, samurai, golok, dll untuk melukai lawannya, bahkan yang menjadi trend terbaru saat ini, adalah menggunakan air keras. Para pelajar sengaja membawa air keras, dan menyiramkannya ke tubuh lawan mainnya dalam tawuran tersebut, sehingga menyebabkan efek yang lebih mematikan.
            Salah satu faktor penyebab terjadinya tawuran antar pelajar adalah ketidakmampuan orangtua untuk menjalankan kewajiban dan tanggung jawabnya dalam melindungi anaknya. Dalam Undang-Undang Perlindungan Anak Pasal 26 ayat 1 sudah disebutkan bahwa orangtua berkewajiban melindungi anak, baik dalam hal mengasuh, memelihara, mendidik, melindungi, maupun mengembangkan bakat anak. Sekolah tidak bisa selalu menjadi pihak yang disalahkan atas terjadinya tawuran pelajar. Karena mungkin, pihak sekolah bukan menutup mata atas kejadian tersebut, apalagi yang melibatkan peserta didiknya, melainkan terbatasnya kewajiban mereka sebagai pendidik, yang bisa dikatakan bahwa pihak sekolah tidak dapat selalu memantau apa yang terjadi di luar sekolah karena banyaknya anak-anak yang harus mereka pantau.
            Dalam dunia pendidikan, banyak alternated yang bisa menjadi solusi untuk mengatur perilaku para pelajar, agar tidak terlibat tawuran antar pelajar. Berikut beberapa tindakan alternatif sebagai upaya preventif agar seorang pelajar tidak terlibat dalam tawuran:
1.      Perbanyaklah kegiatan Ekstrakulikuler di sekolah. Kegiatan yang biasa dilakukan sepulang sekolah, dapat mencegah pelajar tersebut terlibat dalam kegiatan-kegiatan negatif yang dapat memicu  tawuran. Kegiatan ekstrakulikuler tersebut antara lain seperti, futsal, basket, pramuka, dll.
2.      Pendidikan agama dari sejak dini. Sangat penting sekali karena apabila seseorang pelajar memiliki basic agama yang baik tentunya bisa mencegah pelajar tersebut untuk melakukan hal-hal negative. Dasar agama yang kuat membuat seorang pelajar memiliki kepekaan yang tinggi terhadap lingkungan sekitarnya.
3.      Aktif dalam suatu organisasi kepemudaan. Selain bisa menambah pergaulan dalam konteks positif, aktif dalam suatu organisasi kepemudaan, dapat memacu dan meningkatkan jiwa kepemimpinan seorang pelajar.
Sekian pembahasan dari saya mengenai salah satu permasalahan sosial yakni mengenai “Tawuran Pelajar”. Semoga kedepannya, tawuran pelajar di Indonesia tidak semakin berkembang dan menjadi permasalahan yang mengakar dalam dunia pendidikan di Indonesia. 

Tentang Penulis
Nama Saya Franco Dee Yollaw biasa dipanggil IKO, Blog ini hanya tempat saya Berkreasi & Berfantasi menggantikan waktu yang terbuang sia-sia.

Previous
This is the oldest page